THR ku Habis padahal lebaran H-4 (Mengapa Pengeluaran Meningkat Menjelang Lebaran)

I. Pendahuluan

Mendekati bulan suci Ramadhan dan perayaan Lebaran, fenomena meningkatnya pengeluaran menjadi hal yang khas terjadi di masyarakat. Lebaran tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga sebuah peristiwa budaya yang sangat dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama di negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Penambahan pengeluaran ini terjadi karena berbagai faktor, yang meliputi tradisi, persiapan, tekanan sosial, dan faktor ekonomi yang berperan dalam dinamika konsumsi menjelang momen penting ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara lebih mendalam mengapa pengeluaran cenderung meningkat menjelang Lebaran, serta dampaknya terhadap masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
Pentingnya memahami faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pengeluaran menjelang Lebaran tidak hanya membantu kita untuk memahami perilaku konsumen, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang berharga bagi perencanaan keuangan pribadi dan strategi bisnis. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor tersebut, individu dapat mengelola keuangan mereka secara lebih bijaksana dan berpotensi mengurangi tekanan finansial yang mungkin timbul. Di sisi bisnis, pemahaman tentang faktor-faktor ini memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi pemasaran dan promosi yang lebih efektif untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan selama periode ini. Oleh karena itu, dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pengeluaran menjelang Lebaran, kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan finansial serta keberhasilan bisnis.

II. Tradisi dan Budaya


Pentingnya tradisi dan budaya dalam perayaan Lebaran tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi dan hubungan sosial di masyarakat. Tradisi dan budaya yang diperkaya oleh perayaan Lebaran memainkan peran penting dalam mempererat ikatan antarindividu, keluarga, dan komunitas. Berikut beberapa poin penting mengenai hal tersebut:

Penulis

a. Menjaga Identitas dan Kebanggaan Budaya
Perayaan Lebaran merupakan momen yang sangat penting dalam budaya Islam. Melalui tradisi dan ritual yang dilakukan menjelang dan selama Lebaran, individu merayakan identitas agama dan budaya mereka, serta merasa bangga akan warisan budaya yang mereka anut.

b. Menguatkan Ikatan Sosial
Tradisi seperti saling berkunjung, bermaaf-maafan, dan memberikan hadiah Lebaran tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga menguatkan ikatan sosial di antara tetangga, teman, dan komunitas. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan dan kerukunan yang khas di tengah masyarakat.

c. Pendorong Konsumsi
Tradisi memberikan hadiah, membeli pakaian baru, dan menyediakan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, rendang, dan kue kering menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Hal ini mendorong meningkatnya pengeluaran konsumen, baik dalam hal pembelian barang-barang konsumsi maupun dalam hal pengeluaran untuk keperluan perayaan.

d. Penggerak Ekonomi
Perayaan Lebaran juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam sektor ritel dan makanan. Peningkatan konsumsi selama periode ini dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan penjualan produk-produk khusus Lebaran, dan menciptakan peluang bisnis bagi banyak orang.

Dengan demikian, tradisi dan budaya yang terkait dengan perayaan Lebaran bukan hanya sekadar serangkaian ritual keagamaan, tetapi juga merupakan fondasi yang kuat bagi hubungan sosial, identitas budaya, serta perekonomian masyarakat.
Tradisi-tradisi yang terkait dengan perayaan Lebaran memiliki dampak yang signifikan pada pola pengeluaran masyarakat. Berikut beberapa analisis tentang bagaimana tradisi-tradisi ini memengaruhi pola pengeluaran:

a. Peningkatan Pengeluaran untuk Persiapan Lebaran
Masyarakat cenderung mengalokasikan sebagian besar anggaran mereka untuk persiapan menjelang Lebaran. Ini termasuk pembelian pakaian baru, bahan makanan khusus Lebaran, pernak-pernik dekorasi rumah, dan lainnya. Karena tradisi memandang Lebaran sebagai momen untuk tampil beda dan memberikan yang terbaik, pengeluaran untuk persiapan ini cenderung meningkat secara signifikan.

b. Pengeluaran untuk Saling Berkunjung dan Memberikan Hadiah
Tradisi saling berkunjung antara keluarga, kerabat, dan tetangga juga mendorong peningkatan pengeluaran. Masyarakat sering kali membeli hadiah-hadiah sebagai ungkapan kasih sayang dan rasa hormat kepada orang lain, yang dapat mencakup makanan khas Lebaran, paket sembako, atau barang-barang lainnya. Hal ini menyebabkan pengeluaran tambahan dalam bentuk hadiah dan kebutuhan selama kunjungan ke rumah-rumah orang lain.

c. Tekanan Sosial dalam Konsumsi
Tradisi Lebaran juga menciptakan tekanan sosial yang mendorong individu untuk menghabiskan lebih banyak uang. Ekspektasi untuk tampil dan memberikan hadiah yang layak dapat membuat masyarakat merasa terdorong untuk membeli barang-barang dengan nilai lebih tinggi atau untuk menghadiri acara-acara sosial tertentu yang memerlukan pengeluaran tambahan.

d. Pengeluaran untuk Perjalanan dan Liburan
Banyak orang memanfaatkan momen Lebaran sebagai kesempatan untuk melakukan perjalanan atau liburan bersama keluarga. Ini dapat menyebabkan pengeluaran besar untuk tiket pesawat, akomodasi, dan kebutuhan lainnya selama perjalanan, yang menjadi faktor tambahan yang memengaruhi pola pengeluaran masyarakat.

Secara keseluruhan, tradisi-tradisi yang terkait dengan perayaan Lebaran memainkan peran penting dalam membentuk pola pengeluaran masyarakat. Pengeluaran yang meningkat untuk persiapan, kunjungan, hadiah, dan perjalanan menjelang Lebaran mencerminkan pentingnya tradisi ini dalam dinamika konsumsi masyarakat.

II. Persiapan Lebaran
Persiapan fisik menjelang Lebaran meliputi pembelian pakaian baru dan bahan makanan khusus Lebaran. Berikut adalah rincian tentang kedua aspek persiapan tersebut:

a. Pembelian Pakaian Baru

  • Masyarakat sering kali memilih untuk membeli pakaian baru menjelang Lebaran sebagai bagian dari tradisi untuk merayakan momen yang istimewa ini.
  • Toko-toko pakaian, terutama yang menawarkan koleksi khusus untuk Lebaran, menjadi ramai dikunjungi oleh konsumen yang mencari busana baru untuk dikenakan selama perayaan.
  • Pengeluaran untuk pakaian baru bisa menjadi salah satu komponen terbesar dalam anggaran persiapan Lebaran bagi banyak keluarga.

b. Pembelian Bahan Makanan Khusus Lebaran

  • Persiapan makanan khas Lebaran, seperti ketupat, rendang, opor ayam, kue kering, dan lain-lain, menjadi bagian penting dari persiapan fisik menjelang perayaan.
  • Toko-toko dan pasar tradisional sering kali dipadati oleh pembeli yang mencari bahan-bahan makanan khusus Lebaran.
  • Pengeluaran untuk bahan makanan ini dapat meningkat secara signifikan menjelang Lebaran, karena masyarakat ingin menyajikan hidangan istimewa dan lezat kepada keluarga dan tamu yang berkunjung.

Pembelian pakaian baru dan bahan makanan khusus Lebaran tidak hanya merupakan bagian dari persiapan fisik untuk merayakan perayaan tersebut, tetapi juga merupakan cara bagi masyarakat untuk mengekspresikan kegembiraan dan kebersamaan dalam momen yang istimewa ini. Oleh karena itu, pengeluaran untuk kedua aspek ini dapat menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pola pengeluaran masyarakat menjelang Lebaran.
Persiapan rumah dan keluarga untuk menyambut Lebaran dengan baik merupakan bagian penting dari tradisi dan budaya yang terkait dengan perayaan ini. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kebutuhan untuk mempersiapkan rumah dan keluarga dengan baik menjelang Lebaran:

a. Kebersihan dan Kesiapan Fisik
Menyambut tamu dan merayakan Lebaran dengan baik membutuhkan persiapan rumah yang bersih dan rapi. Persiapan ini meliputi pembersihan rumah, penggantian atau penataan ulang furnitur, serta perbaikan atau dekorasi untuk meningkatkan suasana perayaan.

b. Menciptakan Suasana Hangat dan Ramah
Persiapan rumah yang baik membantu menciptakan suasana hangat dan ramah bagi tamu yang berkunjung. Hal ini mencakup penataan ruangan yang nyaman, pengaturan tempat duduk yang mencukupi, serta dekorasi yang menarik untuk menambah semangat perayaan.

c. Menyediakan Hidangan Lezat
Persiapan makanan khas Lebaran juga merupakan bagian penting dari menyambut tamu dengan baik. Keluarga biasanya mempersiapkan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, rendang, opor ayam, kue kering, dan lain-lain sebagai bagian dari tradisi perayaan.

d. Memberikan Sambutan yang Istimewa
Lebaran adalah momen yang istimewa untuk bersilaturahmi dan merayakan kebersamaan dengan keluarga, kerabat, dan teman. Dengan mempersiapkan rumah dan keluarga dengan baik, kita memberikan sambutan yang istimewa kepada tamu dan menunjukkan rasa keramahan serta kegembiraan dalam menyambut momen penting ini.

Secara keseluruhan, persiapan rumah dan keluarga untuk menyambut Lebaran dengan baik bukan hanya tentang mempersiapkan fisik dan kebersihan rumah, tetapi juga tentang menciptakan suasana yang hangat, ramah, dan meriah bagi tamu dan anggota keluarga. Hal ini menjadi bagian integral dari tradisi dan budaya yang melekat dalam perayaan Lebaran, yang berfokus pada nilai-nilai kebersamaan, keramahan, dan kebahagiaan bersama.

III. Tekanan Sosial

c. Rekreasi dan Hiburan
Selain perjalanan jauh, libur panjang Lebaran juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk menikmati waktu bersama dengan melakukan kegiatan rekreasi dan hiburan lokal. Ini bisa termasuk mengunjungi taman bermain, bioskop, pusat perbelanjaan, atau tempat-tempat hiburan lainnya di kota mereka.


Tekanan sosial dan ekspektasi untuk tampil dan memberikan hadiah yang lebih baik menjelang Lebaran merupakan fenomena yang umum terjadi dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa poin diskusi mengenai hal ini:

Iya kamu

a. Tekanan untuk Tampil dengan Baik
Menjelang Lebaran, masyarakat sering kali merasa tekanan untuk tampil dengan baik dan menunjukkan penampilan yang terbaik. Ini mencakup membeli pakaian baru, pergi ke salon untuk merapikan rambut dan berbagai perawatan kecantikan, serta memperbarui aksesori dan perhiasan. Tekanan ini terutama dirasakan oleh individu yang ingin memberikan kesan yang baik kepada keluarga, teman, dan kenalan saat berkumpul selama perayaan.

b. Ekspektasi untuk Memberikan Hadiah
Selain tekanan untuk tampil, masyarakat juga merasakan ekspektasi untuk memberikan hadiah yang lebih baik kepada orang lain, terutama keluarga dekat, kerabat, dan tetangga. Ini mencakup memberikan hadiah-hadiah yang bermakna dan bernilai, seperti paket sembako, uang tunai, atau barang-barang konsumsi yang berguna selama perayaan. Ekspektasi ini kadang-kadang menciptakan tekanan finansial tambahan bagi individu yang merasa perlu untuk memenuhi harapan sosial tersebut.

a. Ekspektasi untuk Tampil dengan Baik
Tekanan untuk tampil dengan baik selama perayaan Lebaran sering kali mendorong individu untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli pakaian baru, aksesori, dan perawatan kecantikan. Individu mungkin merasa perlu untuk memenuhi standar penampilan tertentu yang ditetapkan oleh keluarga, teman, atau masyarakat secara umum.

b. Pengaruh Media Sosial
Peran media sosial dalam meningkatkan tekanan sosial dan ekspektasi dalam perayaan Lebaran tidak bisa diabaikan. Melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, masyarakat sering kali terpapar pada gambar-gambar dan cerita-cerita tentang persiapan Lebaran yang mewah dan glamor dari orang lain. Hal ini dapat meningkatkan perasaan tidak puas atau kurangnya kepercayaan diri pada individu yang merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan standar yang ditetapkan oleh media sosial.

d. Pentingnya Kesadaran dan Keseimbangan
Meskipun tekanan sosial dan ekspektasi untuk tampil dan memberikan hadiah yang lebih baik dapat terasa kuat, penting bagi individu untuk tetap sadar akan nilai-nilai sesungguhnya dari perayaan Lebaran, seperti kebersamaan, kedermawanan, dan kerelaan berbagi. Menjaga keseimbangan antara memenuhi ekspektasi sosial dan menjaga kesejahteraan finansial serta emosional adalah kunci untuk menghadapi tekanan ini dengan bijaksana.

Dengan memahami tekanan sosial dan ekspektasi yang ada menjelang Lebaran, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres dan memastikan bahwa perayaan tersebut tetap menjadi momen yang berarti dan berbahagia bagi semua orang yang terlibat.
Tekanan sosial menjelang Lebaran dapat mendorong peningkatan pengeluaran melalui beberapa mekanisme yang berbeda:

b.Perasaan Perlu Untuk Bersaing
Dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial dan mempertahankan citra yang baik di hadapan orang lain, individu sering kali merasa perlu untuk bersaing dalam hal penampilan dan gaya hidup. Hal ini dapat mendorong mereka untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang-barang yang dianggap mewah atau bergengsi.

c. Memberikan Hadiah yang Layak
Tekanan untuk memberikan hadiah yang layak kepada keluarga, kerabat, dan teman juga dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran. Individu mungkin merasa perlu untuk membeli hadiah-hadiah yang mahal atau bergengsi sebagai ungkapan kasih sayang atau rasa hormat, bahkan jika hal itu melebihi kemampuan keuangan mereka.

d. Pengaruh Media Sosial
Pemaparan terus-menerus terhadap gaya hidup glamor dan konsumsi yang tinggi di media sosial dapat membuat individu merasa tertekan untuk meniru atau meniru gaya hidup tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang-barang dan layanan yang dipromosikan dalam konten media sosial, demi mencapai citra yang diinginkan.

e. Perbandingan Sosial
Ketika individu melihat orang lain di sekitarnya menghabiskan uang dengan murah hati untuk persiapan Lebaran, mereka cenderung merasa perlu untuk ikut serta dalam kompetisi ini dan tidak ingin merasa ketinggalan. Hal ini dapat mendorong mereka untuk meningkatkan pengeluaran mereka sendiri, bahkan jika hal itu berarti mengorbankan keuangan pribadi mereka.

Secara keseluruhan, tekanan sosial menjelang Lebaran dapat memengaruhi pola pengeluaran individu dengan memicu perasaan perlu untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial dan mempertahankan citra yang baik di mata orang lain. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran secara keseluruhan, baik dalam hal persiapan fisik maupun memberikan hadiah kepada orang lain.

IV. Libur Panjang


Libur panjang Lebaran memberikan kesempatan yang berharga bagi banyak orang untuk melakukan perjalanan atau menghabiskan waktu bersama keluarga dengan beberapa cara berikut:

a. Perjalanan Mudik
Libur panjang Lebaran sering kali diidentikkan dengan fenomena “mudik” di mana orang-orang kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Ini adalah kesempatan yang langka bagi mereka yang tinggal di kota besar untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat di desa atau kampung halaman mereka.

b. Wisata Liburan
Banyak orang memanfaatkan libur panjang Lebaran untuk melakukan perjalanan liburan, baik dalam negeri maupun ke luar negeri. Destinasi populer termasuk tempat-tempat wisata alam, objek wisata sejarah, dan destinasi pantai. Ini memberikan kesempatan bagi keluarga untuk mengeksplorasi tempat baru, menciptakan kenangan yang tak terlupakan, dan menghabiskan waktu bersama dengan cara yang menyenangkan.

d. Momen Bersama Keluarga
Libur panjang Lebaran juga memberikan kesempatan bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama di rumah. Ini adalah momen berharga di mana anggota keluarga dapat berkumpul, berbicara, bermain, dan menikmati makanan bersama tanpa terganggu oleh rutinitas sehari-hari.

Dengan demikian, libur panjang Lebaran tidak hanya memberikan kesempatan bagi individu untuk merayakan momen keagamaan, tetapi juga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan menikmati berbagai jenis kegiatan rekreasi dan hiburan. Hal ini menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebersamaan, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran.
Libur panjang Lebaran memiliki dampak positif yang signifikan terhadap industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya, termasuk:

a. Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Libur panjang Lebaran sering kali menjadi momen yang sangat diminati bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan liburan, baik itu dalam negeri maupun ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan peningkatan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata, seperti pantai, pegunungan, dan objek wisata sejarah. Peningkatan ini mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan meningkatnya pendapatan dari hotel, restoran, transportasi, dan berbagai layanan wisata lainnya.

b. Peningkatan Aktivitas Ekonomi Lokal
Libur panjang Lebaran juga mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal di destinasi wisata. Peningkatan kunjungan wisatawan membawa dampak positif pada penjualan barang dan jasa lokal, termasuk makanan dan minuman, souvenir, kerajinan lokal, dan berbagai produk lainnya. Hal ini memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha lokal dan masyarakat setempat dalam bentuk peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.

c. Stimulasi Aktivitas Bisnis
Libur panjang Lebaran juga memicu peningkatan aktivitas bisnis di berbagai sektor ekonomi, seperti perdagangan, ritel, dan hiburan. Banyak orang menggunakan liburan ini sebagai kesempatan untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, seperti pakaian baru, peralatan rumah tangga, dan hadiah-hadiah. Hal ini menghasilkan peningkatan penjualan bagi pelaku usaha di sektor perdagangan dan ritel, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

d. Peningkatan Investasi Infrastruktur
Peningkatan kunjungan wisatawan selama libur panjang Lebaran juga mendorong investasi dalam infrastruktur pariwisata, seperti pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, akomodasi, dan fasilitas wisata lainnya. Investasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik destinasi wisata, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Secara keseluruhan, libur panjang Lebaran memberikan dampak positif yang signifikan terhadap industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya. Dengan peningkatan kunjungan wisatawan, pertumbuhan aktivitas bisnis, dan investasi infrastruktur, libur panjang Lebaran menjadi salah satu momen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

V. Faktor Ekonomi
Pengeluaran uang lebih banyak menjelang Lebaran. Kondisi ekonomi tertentu, seperti kenaikan gaji atau pemberian bonus, dapat memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan dan keinginan konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak menjelang Lebaran. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai hal tersebut:

a. Peningkatan Daya Beli
Kenaikan gaji atau pemberian bonus kepada karyawan dapat meningkatkan daya beli mereka. Ini berarti bahwa konsumen memiliki lebih banyak uang yang tersedia untuk dihabiskan, termasuk untuk persiapan Lebaran seperti pembelian pakaian baru, bahan makanan khusus, dan hadiah-hadiah. Kondisi ini mendorong meningkatnya pengeluaran konsumen secara keseluruhan.

b. Sentimen Konsumen yang Meningkat
Kenaikan gaji atau pemberian bonus juga dapat meningkatkan sentimen konsumen secara keseluruhan. Konsumen mungkin merasa lebih percaya diri tentang kondisi ekonomi mereka dan lebih optimis tentang masa depan, yang dapat mendorong mereka untuk menghabiskan uang lebih banyak untuk kebutuhan dan keinginan mereka menjelang Lebaran.

c. Dorongan untuk Memberikan Hadiah yang Lebih Baik
Karyawan yang menerima kenaikan gaji atau bonus mungkin merasa terdorong untuk memberikan hadiah yang lebih baik kepada keluarga, kerabat, dan teman-teman mereka menjelang Lebaran. Mereka mungkin merasa memiliki kewajiban moral atau sosial untuk memanfaatkan tambahan pendapatan ini untuk memberikan hadiah yang lebih berkesan dan bermakna.

d. Dampak pada Sektor Usaha
Kenaikan gaji atau bonus kepada karyawan juga dapat memiliki dampak positif pada sektor usaha lainnya. Karyawan yang menerima tambahan pendapatan ini mungkin lebih cenderung untuk menghabiskan uang mereka di sektor ritel, restoran, dan layanan lainnya, yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dengan demikian, kondisi ekonomi tertentu seperti kenaikan gaji atau bonus dapat memberikan dorongan tambahan bagi konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak menjelang Lebaran. Hal ini tidak hanya menguntungkan individu yang menerima tambahan pendapatan tersebut, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Promosi dan diskon khusus Lebaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola pengeluaran masyarakat. Berikut adalah analisis tentang bagaimana promosi dan diskon tersebut dapat memengaruhi pola pengeluaran:

a. Stimulasi Permintaan
Promosi dan diskon khusus Lebaran sering kali berhasil merangsang permintaan konsumen dengan menawarkan harga yang lebih murah atau penawaran khusus untuk produk-produk tertentu. Hal ini dapat mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau mengambil keputusan pembelian yang sebelumnya tertunda.

b. Mengubah Persepsi Harga
Diskon khusus Lebaran dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap harga barang. Meskipun harga sebenarnya barang mungkin tetap sama, diskon tersebut dapat membuat konsumen merasa bahwa mereka sedang mendapatkan penawaran yang menguntungkan. Hal ini dapat memicu peningkatan pengeluaran karena konsumen merasa bahwa mereka sedang menghemat uang.

c. Mendorong Impulsif Buying
Promosi dan diskon khusus Lebaran sering kali membuat konsumen merasa tertarik untuk melakukan pembelian impulsif. Penawaran yang terbatas waktu atau penawaran “beli satu gratis satu” dapat membuat konsumen merasa terdorong untuk segera melakukan pembelian, bahkan jika mereka sebelumnya tidak merencanakannya.

d. Meningkatkan Persaingan Usaha
Promosi dan diskon khusus Lebaran juga dapat memicu persaingan antara berbagai merek dan pengecer untuk menarik konsumen. Hal ini dapat menghasilkan penawaran yang lebih baik dan lebih murah bagi konsumen, tetapi juga dapat mendorong pengecer untuk menawarkan diskon yang lebih besar atau promosi yang lebih menarik untuk memenangkan persaingan.

e. Pengaruh Psikologis
Promosi dan diskon khusus Lebaran dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen secara psikologis. Diskon yang besar atau penawaran yang menarik dapat membuat konsumen merasa bahwa mereka sedang memperoleh nilai tambah atau merasa lebih baik tentang pembelian mereka, yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk mengeluarkan uang lebih banyak.

Secara keseluruhan, promosi dan diskon khusus Lebaran memiliki dampak yang signifikan terhadap pola pengeluaran masyarakat dengan merangsang permintaan, mengubah persepsi harga, mendorong pembelian impulsif, meningkatkan persaingan usaha, dan memengaruhi keputusan pembelian secara psikologis. Hal ini menjadikan strategi promosi dan diskon sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi dinamika konsumsi selama periode perayaan Lebaran.

VI. Kesimpulan
Secara keseluruhan, pengeluaran meningkat menjelang Lebaran disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait dan saling memengaruhi. Berikut adalah penyimpulan tentang faktor-faktor tersebut:
A. Simpulan
a.Tradisi dan Budaya
Tradisi dan budaya yang melekat dalam perayaan Lebaran, seperti persiapan fisik rumah dan keluarga, saling berkunjung, memberikan hadiah, dan persiapan makanan khusus Lebaran, menjadi pendorong utama peningkatan pengeluaran menjelang Lebaran.

b. Tekanan Sosial dan Ekspektasi
Tekanan sosial dan ekspektasi untuk tampil dengan baik, memberikan hadiah yang layak, dan menjalani gaya hidup yang lebih mewah atau bergengsi selama periode perayaan juga berperan dalam meningkatkan pengeluaran konsumen.

c. Kondisi Ekonomi dan Pendapatan Tambahan
Kondisi ekonomi yang membaik, seperti kenaikan gaji, pemberian bonus, atau promosi, dapat meningkatkan kemampuan dan keinginan konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak. Hal ini dapat meningkatkan daya beli mereka dan mendorong pengeluaran selama periode Lebaran.

d. Promosi dan Diskon Khusus
Promosi dan diskon khusus Lebaran juga memiliki dampak besar terhadap pola pengeluaran masyarakat. Penawaran harga yang lebih murah, diskon besar, dan penawaran khusus lainnya dapat merangsang permintaan konsumen dan mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak uang.

Dengan demikian, pengeluaran meningkat menjelang Lebaran merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor budaya, sosial, ekonomi, dan promosi yang saling memengaruhi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen selama periode perayaan Lebaran dalam konteks budaya dan ekonomi yang khas.

B. Saran
Pentingnya memahami dan mengelola keuangan dengan bijak dalam menghadapi tantangan pengeluaran tambahan menjelang Lebaran tidak dapat diremehkan. Berikut adalah beberapa penekanan mengenai hal ini:

a. Pemahaman Terhadap Prioritas Keuangan
Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang prioritas keuangan Anda. Tentukan dengan jelas berapa banyak yang dapat Anda alokasikan untuk persiapan Lebaran, termasuk untuk belanja pakaian baru, bahan makanan khusus, dan hadiah-hadiah. Prioritaskan pengeluaran yang penting dan hindari menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.

b. Membuat Anggaran
Buatlah anggaran yang detail untuk mengelola pengeluaran Anda selama periode Lebaran. Tetapkan batas yang realistis untuk setiap kategori pengeluaran dan berusaha untuk mematuhi anggaran tersebut. Rencanakan pengeluaran Anda dengan bijaksana untuk memastikan bahwa Anda tidak menghabiskan lebih dari yang Anda mampu.

c. Pertimbangkan Alternatif yang Ekonomis
Pertimbangkan alternatif yang lebih ekonomis untuk memenuhi kebutuhan Lebaran Anda. Misalnya, Anda dapat memilih untuk memperbarui pakaian Anda dengan cara memperbaiki atau menyesuaikan pakaian yang sudah ada daripada membeli yang baru. Anda juga dapat mencari diskon, penawaran khusus, atau memanfaatkan program loyalitas untuk menghemat uang.

d. Menggunakan Sumber Daya Keuangan dengan Bijaksana
Jika Anda menerima pendapatan tambahan seperti bonus atau kenaikan gaji, pertimbangkan dengan bijaksana cara terbaik untuk menggunakan sumber daya keuangan tersebut. Prioritaskan penggunaannya untuk membayar utang, menabung untuk masa depan, atau investasi yang menguntungkan, sebelum mengalokasikannya untuk pengeluaran tambahan menjelang Lebaran.

e. Berencana untuk Masa Depan
Ingatlah bahwa Lebaran hanyalah satu momen dalam tahun yang panjang. Selalu berencana untuk masa depan dengan menabung secara teratur dan memiliki cadangan dana darurat yang cukup untuk menghadapi kebutuhan tak terduga. Jaga keseimbangan antara menikmati perayaan Lebaran dan memastikan keberlangsungan keuangan Anda di masa mendatang.

Dengan memahami dan mengelola keuangan Anda dengan bijak, Anda dapat menghadapi tantangan pengeluaran tambahan menjelang Lebaran dengan lebih tenang dan percaya diri. Ini juga membantu Anda untuk tetap fokus pada nilai-nilai sejati dari perayaan Lebaran, seperti kebersamaan, kedermawanan, dan kebahagiaan bersama, tanpa terbebani oleh masalah keuangan.

Sahur

Umat Islam di seluruh dunia kini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Sebelum puasa, ada penganjuran Rasulullah SAW untuk melakukan sahur.

Sahur bukan hanya sekadar makan dan minum, tapi juga merupakan amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Selain itu, waktu sahur juga menjadi waktu yang dianjurkan untuk berdoa, sebab pada waktu tersebut turunnya rahmat Allah SWT.

Pengertian Sahur

Menukil buku Materi Puasa Ramadhan oleh Yunus Hanis Syam, dalam bahasa Arab as-sahurr dengan memfathahkan huruf sin adalah benda makanan dan minuman untuk sahur. Adapun as-suhuur dengan mendhomahkan huruf sin adalah nashdar yakni perbuatan makan sahur itu sendiri.

Mengutip buku Ensiklopedi Puasa oleh Ustadz Irfan Supandi, sahur adalah makan minum di malam hari mulai tengah malam hingga sebelum Subuh. Di samping itu, sahur juga membantu stamina tubuh di siang hari saat sedang berpuasa. Untuk itu, makan sahur harus tetap diupayakan meskipun hanya dengan sesuap nasi atau seteguk air.

Sementara itu, Yusuf Qardhawi berpendapat dalam bukunya Mukjizat Puasa, sahur adalah hidangan yang dimakan pada waktu dini hari, yaitu setelah pertengahan malam hingga fajar. Ini dimaksudkan untuk memberikan kekuatan kepada orang yang berpuasa, agar dapat tahan berpuasa dengan lapar dan dahaganya, khususnya pada waktu siang hari.

Waktunya belajar

Di antara berkah sahur adalah selain memberikan asupan kepada umat Islam yang bersifat materi, ia juga memberikan asupan rohani dengan amalan zikir, istigfar dan doa di waktu yang penuh berkah tersebut. Sebab waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan.

Hukum Sahur

Mengutip buku Ngopi Bareng Ustaz oleh Amirulloh Syarbini, hukum makan sahur adalah sunah. Meski demikian, bersahur adalah perbuatan yang sangat dianjurkan bagi orang yang hendak berpuasa.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dikatakan Annas bin Malik RA berikut,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari)

Hadits ini dinukil dari Abu Sa’id Al Khudri RA yang menyebut bahwa Rasulullah SAW pernah berkata, Allah SWT dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur,

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Artinya: “Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air. Karena Allah SWT dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR Ahmad)

Waktu Sahur

Masih dikutip dari buku Mukjizat Puasa, termasuk sunah untuk mengakhirkan sahur. Hal ini berguna untuk memendekkan waktu lapar dan menahan diri. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187,

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

Ayat di atas memberi arti diperbolehkannya makan hingga fajar dengan jelas. Barang siapa yang meragukan apakah fajar sudah terbit atau belum, boleh makan dan minum hingga mendapatkan keyakinan.

Aisyah RA meriwayatkan bahwa pada suatu malam Bilal RA mengumandangkan azan. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Makan dan minumlah hingga Ibn Ummi Maktum azan, karena dia tidak mengumandangkan azan hingga terbit fajar.”

Wallahu a’lam.

Nisfu Syaban

Sebelum memasuki bulan Ramadan, umat Muslim biasanya akan menjalankan ibadah khusus pada malam Nisfu Syaban. Lantas, apa itu malam Nisfu Syaban sebenarnya?
Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang istimewa dan mulia dalam Islam. Karena keutamaannya, ini umat Islam pun dianjurkan untuk memperbanyak amalan di malam ini.

Kendati demikian, tidak semua orang memahami apa itu malam Nisfu Syaban. Karenanya, tak jarang orang melewatkan momen ini tanpa berusaha mengejar pahala dan keutamaannya.
Nah, agar detikers makin paham, berikut ini penjelasan lengkap tentang apa itu malam Nisfu Syaban, lengkap dengan waktu, keutamaan hingga amalan-amalan yang dianjurkan. Simak yuk!

Apa Itu Malam Nisfu Syaban?
Dilansir dari situs Badan Amil Zakat Nasional, malam Nisfu Syaban adalah malam bertabur berkah dan ampunan Allah SWT. Di malam ini, Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya, kecuali dosa musyrik dan munafik yang menjadi sebab perpecahan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).” (HR At-Thabrani)

Dalam Kitab Syuab al-Iman juga terdapat riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang memohon ampun pada malam Nisfu Syaban. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.” (HR Baihaqi)

Malam Nisfu Syaban menjadi momentum bagi umat muslim untuk memperbanyak ibadah dan amalan. Sebab pada malam tersebut, Allah SWT membukakan pintu ampunan dan 300 pintu rahmat.

Malam Nisfu Syaban merupakan malam istimewa, di mana dosa-dosa orang mukmin diampuni, seperti yang dijelaskan dalam Hadits Rasulullah SAW berikut ini:

“Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian.” (HR. Al-Baihaqi)

Malam Nisfu Syaban ini juga disebut sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Pada malam tersebut ada amalan tertentu yang dilakukan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Kapan Tepatnya Malam Nisfu Syaban?
Masih dari sumber yang sama, malam Nisfu Syaban dalam penanggalan kalender Hijriyah jatuh pada tanggal 15 Syaban. Dalam bahasa Arab, Nisfu artinya pertengahan. Sehingga, Nisfu Syaban adalah pertengahan di bulan Syaban.

Bulan Syaban juga salah satu bulan istimewa karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan. Tahun ini, bulan Syaban 1445 Hijriyah dimulai sejak matahari terbenam pada 29 Rajab atau Sabtu, 10 Februari 2024 malam.

Sementara itu, malam Nisfu Syaban akan jatuh pada pertengahan bulan Syaban, yakni pada Sabtu, 24 Februari 2024 malam hingga Minggu, 25 Februari 2024.

Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam. Oleh karena itu, umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri untuk menjemput datangnya malam Nisfu Syaban dengan penuh pengharapan anugerah dari Allah SWT.

Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Mengutip laman Nahdlatul Ulama, malam Nisfu Syaban memiliki banyak nama. Masing-masing dari nama-nama itu mempunyai makna keutamaan dan kemuliaan tersendiri yang bisa diraih oleh umat Islam.

Al-Hafiz al-Muhaddits Syekh Salim as-Sanhuri dalam salah satu kitabnya menjelaskan sepuluh nama tersebut yakni:

1. Malam yang Diberkahi (Mubarakah)
Pada malam pertengahan bulan Syaban, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk turun ke langit dunia dan menebar kebaikan pada manusia. Pada malam itu, jarak antara manusia dengan para malaikat sangat dekat. Kedekatan itu menjadi keberkahan tersendiri yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW.

2. Malam Pembagian Takdir (Qismah wa at-Takdir)
Pada malam ini, para malaikat turun untuk membagi keberkahan dan kebaikan serta untuk menentukan takdir kepada semua manusia. Mulai dari rezeki, jodoh, mulia, hina, pangkat, dan yang lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Atha’ bin Yasar, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْ

Artinya: Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya’ban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu.

Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa pada malam pertengahan bulan Syaban Allah SAW menetapkan beberapa keputusan yang Dia kehendaki, kemudian menyerahkan kepada para pemiliknya pada malam lailatul qadar.

3. Malam Penghapusan Dosa (at-Takfir)
Alasan di balik penamaan ini adalah karena pada malam tersebut, Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya selama satu tahun. Terhitung sejak malam tersebut hingga malam pertengahan bulan Syaban selanjutnya. Dalam riwayat Ahmad bin Nadlar melalui jalur Sayyidina Mu’ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda:

يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).

4. Malam Diterimanya Doa (al-Ijabah)
Di antara keistimewaan malam pertengahan bulan Syaban adalah diterimanya semua doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:

خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ

Artinya: (Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, dan dua malam hari raya.

5. Malam Kehidupan (al-hayat)
Orang yang beribadah kepada Allah SWT pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia tidak akan mematikan hati hamba-Nya ketika hati semua manusia mati. Artinya, ketika semua makhluk senang akan dunia dan lupa akan akhirat, maka Allah tidak akan membiarkan orang yang beribadah pada malam tersebut turut terlena dengan dunia.

Selain itu, terdapat sebuah riwayat dari Ishaq bin Rahwaih dengan sanadnya dari Wahab bin Munabbih yang menyebutkan bahwa pada malam tersebut tidak ada orang yang meninggal. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ أَحَدٌ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لِاشْتِغَالِ مَلَكِ الْمَوْتِ بِقَبْضِ الصَّكَاكِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: Jika malam pertengahan bulan Syaban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam.

6. Hari Raya Malaikat
Jika manusia memiliki dua hari raya agung yang selalu dirayakan dalam setiap tahunnya, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, maka para malaikat juga memiliki dua hari raya yang selalu mereka rayakan dalam setiap tahunnya, yaitu malam pertengahan bulan Syaban dan malam Lailatul Qadar.

7. Malam Syafaat
Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, pada malam pertengahan bulan Syaban menjadi malam sempurnanya syafaat. Hal itu dimulai sejak tanggal 13 bulan Syaban, Rasulullah SAW ditanya perihal syafaatnya yang akan diberikan kepada umatnya, saat itu ia menjawab hanya akan memberikan sepertiga kepada mereka.

Pada malam tanggal 14, ia ditanya kembali perihal syafaat yang akan diberikan pada umatnya, saat itu ia menjawab hanya akan memberikan dua pertiga syafaat kepada mereka. Namun, tepat ketika malam Nisfu Syaban ketika pertanyaan itu disampaikan kepada Rasulullah SAW, dengan tegas ia menjawab bahwa syafaatnya akan diberikan semuanya kepada umatnya. Oleh karenanya, malam itu disebut dengan malam sempurnanya syafaat.

8. Malam Kemerdekaan (al-‘Itqu)
Pada malam ini juga disebut dengan malam kemerdekaan, yaitu diangkatnya separuh umat Nabi Muhammad SAW dari neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ

Artinya: Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata “Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu”.

9. Malam Pembebasan (al-Baraah)
Di antara nama-nama malam pertengahan bulan Syaban lainnya, yaitu malam pembebasan. Pada malam itu Allah SWT mencatat kebebasan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari neraka, baik yang taat atau ahli maksiat. Maka, di saat yang bersamaan Allah berkata kepada mereka yang taat:

أَوْفَيْتُ الْحَقَّ وَقُمْتَ بِشَرَائِطِ الْعُبُوْدِيَّةِ فَخُذْ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ.

Artinya: Aku (Allah) telah menepati janji (kebenaran). Dan engkau telah menjalankan ketentuan seorang hamba, maka ambillah kebebasan dari neraka.

Tidak hanya kepada orang beriman yang taat, Allah juga memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat. Saat itu Dia berkata kepada mereka, “Aku (Allah) telah memberikan keringanan kepada kalian semua, sebab kalian tidak menjalankan hak-hak dan ketentuan seorang hamba, maka hakmu adalah siksa, namun (dengan malam Nisfu Syaban), ambillah kebebasanmu dari neraka.”

10. Malam Hadiah (al-Jaizah)
Alasan di balik penamaan malam pertengahan bulan Syaban dengan nama ini tidak lain karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW, tidak bagi umat nabi-nabi sebelumnya. Oleh karenanya, malam tersebut merupakan hadiah langsung dari Allah SWT secara khusus kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syaban
Berikut ini tiga amalan sunnah yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban, yaitu:

Memperbanyak Doa
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya: (Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan). (HR al-Baihaqi)

Membaca Dua Kalimat Syahadat Sebanyak-banyaknya
Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Memperbanyak Istighfar
Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan, Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan berikut ini:

“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya”.

“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” Semoga ini bisa bermanfaat.


Disadur dari https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7209536/apa-itu-malam-nisfu-syaban-ini-arti-waktu-keutamaan-hingga-amalannya

Nasib Bawahan yang Pokok

Masa yang sulit, tidak akan pernah kita ketahui, kenapa dan bagaimana tergantung pada pola pikir kita dalam menghadapi. Seperti pada saat ini kita menghadapi masa sulit dimana bos terlihat gahar.

Bos pemarah memang sangat membuat jengkel. Survei membuktikan 50% lebih karyawan resign karena bermasalah dengan atasan, dan penyebab tertinggi adalah bos yang pemarah. Mungkin sering komplain, mulai dari kritik hingga cacian pedas yang menyakitkan hati.

Bagaimanapun juga bos tetaplah manusia biasa yang memiliki beragam sifat dan kepribadian. Namun demikian, karena berposisi sebagai pemimpin perusahaan, sifat negatif bos mau tidak mau pasti memengaruhi kita Termasuk sikap pemarahnya. Bos yang pemarah biasanya memiliki ciri-ciri sering membentak, kecewa, hingga memberikan kritikan pedas.

Sebagai karyawan biasa yang ingin tetap bekerja, tentu kita tidak mungkin melawan si bos. Saat menghadapi masalah apa pun, hal pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri dan mengidentifikasi penyebab masalah tersebut. Misalnya, mengapa bos jadi sering marah akhir-akhir ini. Apakah permasalahan yang terjadi memang disebabkan oleh Anda ataupun karena pemicu lainnya. Beberapa bos kurang suka berterus-terang. Kadang sikap pemarah mereka hanyalah manifestasi akan kekecewaannya, atau, bisa jadi bos Anda menjadi pemarah karena pasar sedang lesu. Bila demikian, pahamilah kondisinya. Sebab, kelesuan pasar pasti membuatnya sangat tertekan. Bila Anda tak juga menemukan alasan yang tepat, jangan ragu bertanya ke teman. Dengan demikian, Anda bisa benar-benar tahu penyebab persoalan sifat pemarah si bos.

Sebagai karyawan yang baik, bijaklah dalam menghadapi situasi dan kondisi di lingkungan kerja Anda, terutama saat berhadapan dengan bos yang pemarah. Bagaimana caranya?

1. Evaluasi apa penyebab atasan marah

Mengevaluasi diri dari kesalahan sangat penting. Bos pemarah biasannya ingin mendapatkan hasil yang sempurna tanpa ada kesalahan sedikit pun. Jadi anda perlu mengevaluasi diri agar bos tidak lagi marah atas kesalahan yang kedua kalinya.

2. Hindari konflik langsung

Berusahalah meminimalisir kesalahan dengan bos. Mencoba memahami bos dengan baik atur suasana sebagai peredam emosi jangan sampai anda kena marah bos dalam keadaan dia sedang tidak baik perasaannya. Carilah waktu yang tenang untuk bertemu bos agar suasana emoinya tidak terlalu meledak-ledak.

3. Tunjukkan prestasi Anda

Terkadang bos yang pemarah butuh karyawan yang idealis dalam melakukan segala hal. Jadi, anda harus berani menunjukan prestasi kerja yang dicapai supaya bos percaya bahwa anda bekerja dengan sangat baik sesuai yang bos inginkan

4. Santai namun tetap profesional

Tetap tenang ketika mengadapi bos anda yang marah cukup dengarkan dan pahami apa yang bos inginkan. Lakukan sesuai perintah dan jangan terlalu banyak membantah dengan alasan-alasan yang bos tidak ingin dengar. Berprilaku profesional layaknya pekerja yang sedang memperbaiki kesalahan.

5. Lakukan komunikasi yang baik. Jika sedang menghadapi bos yang pemarah, lakukan komunikasi yang baik

Jika anda telanjur melakukan kesalahan dengan bos segeralah melakukan komunikasi dengan baik. Lihat situasi yang tenang dan sampaikan permintaan maaf dan berusaha memperbaiki atas kesalahannya.

Banyak sekali hubungan karyawan dan yang putus hanya kurang bisa memahami komunikasi yang baik. Kesalahfahaman juga menjadi point utama ketika anda berkomunikasi sehingga bos marah kepada anda. Maka perlu mengkomunikasikan kembali dengan cara yang baik.

Beda itu biasa, karena jangan biarkan kita berfikiran netral hingga kita tak mempunyai pilihan
Penampakan gunung miring di daerah Jawa Timur

Majas

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan dalam kalimat agar semakin hidup dan menarik. Umumnya majas digunakan dalam penulisan karya sastra, baik lisan maupun tulisan. Konon penggunaan majas sudah digunakan pada era Yunani Kuno. Tujuan penggunaannya ialah untuk membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut karena akan memberikan kesan yang lebih emosional.

Agar semakin memahami tentang apa itu majas, apa saja jenis-jenis majas, serta seperti apa contoh-contoh penggunaan majas, berikut penjelasannya.

Jenis-Jenis Majas
Adapun jenis-jenis majas antara lain sebagai berikut.

Majas perbandingan
Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di pelajaran sekolah, lho. Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau menyandingkan antara satu objek dengan objek lainnya. Ada pun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan, antara lain:

Personifikasi
Majas personifikasi membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.

Contoh:

– Laut yang biru seakan menatapku dalam keheningan.

– Angin berbisik di telingaku.

Metafora
Majas metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua objek berbeda, namun memiliki kemiripan. Contoh majas metafora:

Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi.
Jangan sembarangan, kabarnya Agung Sejati itu keturunan darah biru.

Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara melebih-lebihkan suatu objek, bahkan dengan permisalan yang tidak masuk akal.

Contoh Majas Hiperbola

Yasmin tidak berkutik ketika mendengar amarah ayahnya yang menggelegar.
Kata-katanya begitu menusuk hati.

Simile
Majas simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya. Pada hakekatnya hal tersebut berbeda namun sengaja untuk dipersamakan. Secara bahas, simile artinya seperti atau umpama. Majas jenis ini biasanya menggunakan kata-kata seperti, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa dan lain-lain. Contohnya:
Seperti air di daun talas
wajahnya bagaikan bulan kesiangan.

alegori
Majas alegori adalah majas yang dibuat untuk membandingkan dua objek dengan menggunakan kata kiasan.

Contoh:

hidup adalah roda yang selalu berputar
Alquran adalah rambu yang dapat memandu kita ke hadirat Ilahi Rabbi.

Eufemisme
Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengganti kata-kata yang dianggap kurang etis diucapkan dengan kata-kata yang lebih halus yang bermakna sepadan.

Contoh Majas Eufemisme

Orang tuna netra memiliki hak yang sama dengan orang orang lainnya. (Tuna netra = buta).
Jika malas berusaha dan bekerja, kamu bisa menjadi tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan).
Asosiasi
Gaya bahasa perbandingan dalam majas asosiasi digunakan untuk menyampaikan perasaan atau emosi dengan suatu objek, simbol, atau situasi yang berbeda.

Contoh:

– Langit yang biru mengingatkan aku pada kenangan indah masa kecil.

– Bunga mawar merah mengingatkan aku pada cinta yang dahulu.

Antonomasia
Majas antonomasia biasanya digunakan dengan nama atau gelar yang secara umum mewakili seseorang atau sesuatu yang lebih spesifik. Majas ini sering digunakan untuk menyampaikan suatu ide atau perasaan secara implisit atau memberikan efek khusus dalam teks.

Contoh:

– “Bapak Proklamator” mengacu pada Bung Karno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.

– “Guru Besar” mengacu pada seseorang yang diakui sebagai ahli dalam bidang tertentu.

Apa yang kita dengar belum tentu apa yang kita lihat, karena audio dan visual jelas berbeda

2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan bertujuan untuk menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berkebalikan. Jenis majas ini sering digunakan tak hanya pada karya sastra, tetapi juga dalam percakapan sehari-hari. Macam-macam majas pertentangan, yaitu majas litotes, paradoks, oksimoron, kontradiksi interminus, anakronisme, dan antitesis.

Litotes
Majas Litotes adalah majas yang dibuat dengan tujuan untuk merendahkan diri atau merendahan hati. Majas ini berlawanan dengan majas hiperbola yang melebih-lebihkan sesuatu. Kalimat pada majas litotes biasanya mengecilkan atau menyempitkan keadaan tetapi tidak mewakili makna sebenarnya.

Contoh:

“Aku cuma bocah ingusan di devisi ini. (Padahal ia seorang senior).
Mari mampir ke gubuk kami pak!”
Anakronisme Majas anakronisme merupakan majas yang mengungkapkan sesuatu kejadian yang tidak sesuai dengan waktu kejadiannya. Biasanya majas ini digunakan untuk menceritakan sesuatu yang telah terjadi dengan menambahkan hal-hal yang belum ada waktu itu.
Contoh majas anakronisme:

Kalau saja para prajurit kerajaan Majapahit menggunakan senjata pistol, tentu akan beda cerita
Ternyata bandung bondowoso dan sangkuriang berteman di media social.
paradoks Majas paradoks menggunakan bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu yang berkebalikan. Contoh majas paradoks:
Sawah itu tetap subur meski kemarau sedang melanda daerah tersebut.
Dina selalu merasa kesepian meskipun tinggal di tengah keramaian kota.
Sinekdoke
Majas sinekdoke digunakan untuk menyamakan atau menyamarkan maksud sebenarnya dengan menggunakan kata atau frasa yang tidak sesuai dengan arti sesungguhnya atau dengan menyebut sesuatu yang sebenarnya bukan inti dari masalah yang dibicarakan. digunakan untuk menyampaikan ide atau perasaan secara implisit atau memberikan efek khusus dalam teks. Ciri khas majas sinekdoke adalah pada kata atau frasa dengan makna sebenarnya yang berbeda dari yang dimaksud.

Contoh:

– Kepala sekolah memuji murid-murid yang rajin (tetapi dia sendiri sering terlambat datang ke sekolah).

– Politisi itu berbicara tentang korupsi (tapi dia sendiri terlibat dalam skandal korupsi).

Antitesis Majas antitesis adalah majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan satu sama lainnya. Contoh majas antitesis:
tua muda, besar kecil, semuanya hadir di sini
bagi kami, menang kalah tak jadi masalah.
Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang mengungkapkan penyangkalan terhadap pernyataan sebelumnya. Majas ini umumnya disertai dengan kata penghubung seperti; kecuali atau hanya saja.

Contoh Majas Kontradiksi Interminus

Seluruh saudaranya berprofesi sebagai guru, hanya dia saja yang bekerja sebagai pengusaha.
Lowongan kerja itu diperuntukkan bagi siapa saja termasuk bagi yang baru lulus, kecuali yang sudah menikah.
7. Oksimoron Oksimoron adalah majas yang menempatkan paradoks atau dua hal berlawanan dalam sebuah kalimat yang sama Contoh majas oksimoron:

Hal yang tetap dalam dunia adalah perubahan.
Pria tersebut telah merasakan pahit manisnya kehidupan.
8. Hiperbola Majas hiperbola adalah majas yang menggambarkan sesuatu dengan cara berlebih-lebihan baik jumlah, sifat, ukuran dan lain-lainnya. Tujuannya adalah untuk menambah kesan dan pengaruh dari kalimat tersebut. Contoh majas hiperbola;

Harga-harga sudah meroket
Mereka terkejut setengah mati.
3.  Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dan mempengaruhi orang lain. Jenis majas yang termasuk ke dalam majas penegasan yaitu:

1.retorika Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja. Contoh majas retorika:

Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?
Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?
2. Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan kalimat dengan menambahkan keterangan penjelas pada pernyataan yang telah jelas.

Contoh:

Kita harus terus maju ke depan menyambut masa depan.
Siswa-siswi masuk ke dalam kelas pagi hari.
3. Tautologi
Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bersinonim untuk menegaskan sesuatu.

Contoh Majas Tautologi

Jadilah anak yang berbakti, taat, patuh, dan penurut kepada kedua orang tua.
Dalam kehidupan bermasyarakat, hendaknya hidup bersama dengan rukun, akur, dan berasudara.
4. Kiasmus Majas kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan sekaligus merupakan pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat. Contoh majas kiasmus sebagai berikut:.

Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang miskin mengaku dirinya kaya.
Sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari, orang pandai ingin disebut bodoh, namun banyak orang bodoh mengaku pandai.
5. Aliterasi

Majas aliterasi digunakan untuk meningkatkan ritme, memperkuat perasaan, atau untuk memberikan efek khusus lainnya. Ciri khas yang tampak dalam majas aliterasi adalah pengulangan kata atau kalimat yang sama atau serupa dengan kata atau kalimat yang berdekatan.

Contoh:

– Si Siti tidur di atas selimut sutra yang sama.

– Bunga berguguran di bumi yang basah.

6. Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan informasi dengan penggunaan kata yang dipakai berulang-ulang. Ini biasanya dipakai dalam puisi untuk mendefinisikan sesuatu yang dianggap penting untuk diulang-ulang. Pengulangan kata di awal kalimat disebut anafora sedangkan pengulangan kata di akhir kalimat disebut epifora.

Contoh:

Cinta itu adalah pengorbanan
Cinta itu tangis dan tawa.
7. Repetisi
Majas repetisi adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dengan menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat.

Contoh:

Mereka yang ku sayang, mereka yang ku cinta, mereka yang rindu.
Dirimu yang kutunggu, dirimu yang kunanti, dirimu yang kuharap.
8. Klimaks
Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih dari dua hal secara berurutan dari tingkatan paling rendah menuju tingkatan yang lebih tinggi.

Contoh Majas Klimaks

Acara ulang tahun Universitas dihadiri oleh mahasiswa, karyawan, dosen dan dihadiri oleh rektor.
Lomba diselenggarakan dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan tingkat nasional.
4. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah kata-kata kiasan yang bertujuan untuk menyindir seseorang atau perilaku dan kondisi. Jenis majas yang termasuk ke dalam majas sindiran  yaitu:

1. Ironi

Kita menggunakan majas ironi untuk mengejek atau mengejutkan dengan mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan. Pernyataan yang dibuat kelihatannya sesuai dengan konteks, tetapi sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang dimaksudkan atau diharapkan.

Contoh:

– Santun sekali perilakunya, bertanya saja pakai teriak-teriak.

– Hari ini hujan deras sekali, benar-benar cocok untuk berenang.

2. Sinisme Majas sinisme digunakan dengan maksud menyindir atau mencemooh secara tidak langsung. Majas sinisme menggunakan ungkapan yang lebih kasar dibandingkan majas ironi. Contoh majas sinisme:

Bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus terus bertanya kepadaku?
Kau harusnya sadar, orang tuamu kerja banting tulang tapi kau hanya bermalas-malasan.
3.  Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas yang dibuat untuk menyindir, bedanya dengan majas ironi dan majas sinisme yaitu majas sarkasme sangat sarkastik. Sindiran dalam majas ini terdengar kasar dan tak jarang terdengar seperti orang menghujat.

Contoh:

Murid yang satu ini sangat bodoh, meski aku mengajarinya sampai mulutku berbusa, dia tidak akan paham.
Dasar sok tau! Gara-gara kecerobohan dan sifat sok taumu itu, hampir saja kita semua tersesat di dalam hutan rimba ini.
4. Satire
Majas Satire adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan menggunakan kata-kata kiasan seperti ironi, namun dengan cara yang keras seperti sarkasme.

Contoh Majas Satire

Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.
Syaraf otakmu sedang putus ya? Bisa-bisanya kau berpikir curang seperti itu!
5. inuendo Majas inuendo berupa sindiran yang diungkapkan dengan cara mengecilkan fakta sebenarnya. Contoh majas inuendo:

Kawanku memang cantik, hanya saja suka berbohong.
Dia berhasil naik jabatan tetapi hasil menyuap.

5. inuendo Majas inuendo berupa sindiran yang diungkapkan dengan cara mengecilkan fakta sebenarnya. Contoh majas inuendo:

Kawanku memang cantik, hanya saja suka berbohong.
Dia berhasil naik jabatan tetapi hasil menyuap.

Disadur dari : https://fkip.umsu.ac.id/2023/09/12/jenis-jenis-majas-dan-contohnya-secara-lengkap/

Muslimah bolehkah Menyembelih Hewan Qurban?

Dalam Fiqh Sunnah (III/324-325) Sayyid Sabiq menyatakan disunnahkan bagi orang yang bisa menyembelih untuk menyembelih sendiri hewan kurbannya. Jika tidak bisa menyembelih maka hendaknya ia menyaksikan dan menghadiri (penyembelihan)nya.

Ustadz Alimin Mukhtar menambahkan mayoritas ulama’ dari empat madzhab juga membolehkan wanita menyembelih hewan qurban, meskipun di sana masih ada laki-laki yang mampu. Daging sembelihannya halal dan tindakan itu tidak makruh. Teks fatwanya bisa diperiksa dalam karya-karya induk madzahib arba’ah
Imam Bukhari juga menyitir secara mu’allaq dalam Shahih-nya (VII/101), dan ditelusuri sanad aslinya oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Taghliqut Ta’liq (V/11) bahwa Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menyuruh anak-anak perempuannya untuk menyembelih sendiri hewan qurban mereka.

Di dalam kitab fiqih ada keterangan yang menyatakan bahwa seorang perempuan memiliki hak yang sama dalam hal penyembelihan. Seorang perempuan dibenarkan memotong ataupun menyembelih ayam, begitu pula diperbolehkannya menyembelih kambing ataupun kerbau, jika mampu. Namun hak itu diutamakan kepada lelaki terlebih dahulu. Karena masalah penyembelihan biasanya membutuhkan tenaga ekstra. Dalam kitab I’anatut Thalibin diterangkan: 

والحاصل أولى الناس بالذبح الرجل العاقل المسلم ثم المرأة العاقلة المسلمة ثم الصابي المسلم المميز ثم الكتابي ثم الكتابية …

Lebih utama untuk memotong adalah muslim yang berakal, kemudian muslimah yang berakal, kemudian anak-anak muslim yang sudah mumayyiz dan baligh, kemudian kafir kitabi (laki-laki), kafirah kitabiyah(perempuan)….  Demikianlah pada dasarnya tidak ada pelarangan tentang penyembelihan. Akan tetapi ada jenjangnya. Selama ada lelaki muslim maka hendaknya dialah yang menyembelih bukan muslimah. Walaupun tidak ada larangan untuk muslimah. Maka ketika seorang muslimah melakukan penyembelihan sementara ada di sana seorang muslim. Itu namanya khilaful aula menyalahi keutamaan.

Di dalam kitab fiqih ada keterangan yang menyatakan bahwa seorang perempuan memiliki hak yang sama dalam hal penyembelihan. Seorang perempuan dibenarkan memotong ataupun menyembelih ayam, begitu pula diperbolehkannya menyembelih kambing ataupun kerbau, jika mampu. Namun hak itu diutamakan kepada lelaki terlebih dahulu. Karena masalah penyembelihan biasanya membutuhkan tenaga ekstra. Dalam kitab I’anatut Thalibin diterangkan:

 

والحاصل أولى الناس بالذبح الرجل العاقل المسلم ثم المرأة العاقلة المسلمة ثم الصابي المسلم المميز ثم الكتابي ثم الكتابية

Jadi keutamaan untuk memotong adalah muslim yang berakal, kemudian muslimah yang berakal, kemudian anak-anak muslim yang sudah mumayyiz dan baligh, kemudian kafir kitabi (laki-laki), kafirah kitabiyah(perempuan)….  Demikianlah pada dasarnya tidak ada pelarangan tentang penyembelihan. Akan tetapi ada jenjangnya. Selama ada lelaki muslim maka hendaknya dialah yang menyembelih bukan muslimah. Walaupun tidak ada larangan untuk muslimah. Maka ketika seorang muslimah melakukan penyembelihan sementara ada di sana seorang muslim. Itu namanya khilaful aula menyalahi keutamaa.

Hampir semua penyembelih hewan dilakukan oleh laki-laki. Perempuan umumnya hanya diberi tugas untuk memasak daging hewan yang sudah disembelih. Dalam Islam, sebenarnya bagaimana hukum perempuan menyembelih hewan, apakah dianjurkan atau tidak?.

Sementara itu, berqurban adalah praktik secara tersirat memperlihatkan sebuah pengorbanan sebagai ikrar pengabdian kepada-Nya. Sedangkan secara syariat, kurban itu diwujudkan dalam bentuk penyembelihan hewan yang dagingnya dibagikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya.

Secara syariat perempuan itu boleh menyembelih tetapi jangan. Kenapa nanti “dikhawatirkan konsentrasi bapak-bapak yang membantu hilang apa lagi perempuannya cantik,” kata Nunang.

Menurutnya, jika masih ada laki-laki, maka lebih diutamakan penyembelih dilakukan oleh laki-laki. Hal ini karena kadang saat menyembelih hewan dibutuhkan tenaga ekstra dan laki-laki secara fisik lebih kuat dibanding perempuan.”Jadi buat ibu-ibu duduk saja nanti bagian iris iris daging yah,” ucapnya.

Sementara itu, berqurban adalah praktik secara tersirat memperlihatkan sebuah pengorbanan sebagai ikrar pengabdian kepada-Nya. Sedangkan secara syariat, kurban itu diwujudkan dalam bentuk penyembelihan hewan yang dagingnya dibagikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya.

Sumber: https://islam.nu.or.id/syariah/perempuan-boleh-menyembelih-hewan-w9euH
https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/400413/perempuan-dilarang-jadi-jagal-hewan-kurban-ini-alasannya
https://arrohmah.co.id/bolehnya-wanita-menyembelih-hewan-qurban/#:~:text=Menurut%20ustadz%20Alimin%20Mukhtar%2C%20penyembelihan,untuk%20menyembelih%20sendiri%20hewan%20kurbannya

Antonim Haus


Bingung Mencari Lawan Kata Haus?
– Haus adalah salah satu kata yang sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari yang berarti terasa kering kerongkongan dan ingin minum. Namun, apakah kamu sudah tahu lawan kata haus?
Lawan kata atau antonim sendiri merupakan dua kata yang maknanya saling berlawanan. Contohnya seperti kata besar yang lawan katanya adalah kecil dan kata panjang yang lawan katanya pendek.

Di antara banyak kata yang kita ketahui dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah haus. Haus merupakan kondisi di mana kita sangat ingin minum air karena kondisi kerongkongan yang sangat kering atau tubuh yang mengalami kekurangan cairan.

Lalu, apa lawan kata dari haus dalam bahasa Indonesia? Nah, di dalam artikel ini, kamu bisa menemukan kata yang bisa digunakan sebagai lawan kata haus, simak artikelnya baik-baik, ya!

Definisi dan Makna Kata Haus
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai lawan kata dari haus, sebaiknya kamu memahami pengertian atau definisi dari kata haus itu sendiri. Pengertian haus bisa kita temukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Terkadang kepastian bukan segalanya

Menurut KBBI, haus adalah berasa kering kerongkongan dan sangat ingin minum. Selain itu, kata dasar haus juga bisa berkembang menjadi berbagai kata yang diberikan imbuhan, seperti menghauskan dan kehausan.

Dalam KBBI, menghauskan berarti menyebabkan haus. Sementara itu, kehausan berarti menderita dahaga sehingga seseorang sangat ingin untuk minum.

Selain arti secara harfiah, kata haus juga sering digunakan sebagai kata kiasan. Haus dalam kata kiasan berarti sangat ingin terhadap sesuatu.

Misalnya kalimat “Ia haus akan kedudukan” merupakan contoh dari penggunaan kata haus secara kiasan. Kalimat tersebut berarti seseorang yang sangat menginginkan suatu kedudukan tertentu.

Apa Lawan Kata Haus yang Tepat?
Lawan kata atau antonim merupakan hubungan semantik antara dua buah kata yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara satu kata dengan kata lainnya. Secara sederhana, lawan kata adalah suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lainnya.

Pada dasarnya, mencari lawan kata dari suatu kata sebenarnya cukup mudah, kita hanya perlu mengetahui arti dari suatu kata dan menghubungkannya dengan kata lain yang artinya berlawanan. Namun, ada beberapa kata yang cukup sulit untuk ditemukan lawan katanya, salah satunya adalah kata haus.

Maka dari itu, untuk menemukan lawan kata dari haus, tentu kita harus mengetahui arti kata sebenarnya dari kata tersebut. Hal ini berfungsi agar kita bisa mengidentifikasi berbagai kata yang berlawanan makna dari kata haus.

Haus merupakan kondisi ketika seseorang kekurangan cairan dalam tubuhnya dan sangat ingin minum. Ketika seseorang minum dalam kondisi haus, seketika rasa haus tersebut akan hilang dan sudah merasa tidak haus.

Menurut pemerhati bahasa Indonesia, Ivan Lanin, dalam akun Twitter miliknya menjelaskan bahwa kata haus tidak memiliki lawan kata yang mutlak seperti kecil dan besar. Oleh karena itu, terdapat beberapa kata yang bisa menggambarkan kondisi tidak haus.

Dalam hal ini, ada beberapa lawan kata yang paling tepat untuk haus. Berikut adalah beberapa lawan kata haus:

Terhidrasi
Lega
Segar
Puas
Basah
Kata yang paling mendekati dalam lawan kata haus adalah terhidrasi. Dalam hal ini, terhidrasi memiliki arti kondisi di mana tubuh seseorang sudah cukup minum (tidak kekurangan cairan, dehidrasi, atau haus).

Kemudian, perasaan lega, segar, puas, dan basah adalah hal yang akan kita rasakan setelah minum dan menghilangkan rasa haus. Sesaat setelah kita meneguk segelas air, kita akan merasakan keempat hal tersebut.

Dengan demikian, kita juga bisa menggunakan salah satu dari empat kata tersebut untuk lawan kata dari haus. Lega, segar, puas, dan basah bisa menggambarkan suatu kondisi di mana kita sedang tidak haus.

Dilansir dari laman Merriam Webster, arti kata haus dalam bahasa Inggris adalah thirsty. Dalam hal ini, lawan kata dari thirsty adalah watered atau wet.

Watered berarti kondisi saat tubuh terhidrasi dan sudah cukup asupan air, sedangkan wet berarti bawah. Dengan demikian, kita bisa menggunakan kata terhidrasi atau basah untuk mengungkapkan lawan kata haus.

Lawan Kata yang Tidak Banyak Diketahui
Selain kata haus, ada berbagi kata lain yang tidak banyak diketahui lawan katanya oleh sebagian besar orang. Berikut ini adalah beberapa lawan kata yang tidak banyak diketahui oleh orang.

1. Acuh >< Tidak Peduli
Dalam hal ini, banyak orang yang masih cukup sering keliru tentang arti kata dari acuh. Menurut KBBI, acuh artinya peduli dan lawan katanya adalah tidak peduli.

2. Absen >< Hadir
Masih cukup banyak orang yang masih keliru untuk mengartikan kata absen. Dalam hal ni, absen artinya tidak hadir di dalam suatu acara atau kejadian.

Nah, itulah pembahasan mengenai lawan kata haus. Kita bisa menggunakan kata terhidrasi, lega, puas, segar, atau basah untuk menggambarkan suatu kata yang berlawanan dengan haus.

Disadur dari https://www.detik.com/bali/berita/d-6593340/bingung-mencari-lawan-kata-haus-gunakan-kata-kata-berikut

Hari Pertama Masuk Sekolah

Assalamualaikum Wr. Wb. Hari ini Senin 27 Maret 2023 bertepatan dengan 5 Ramadhan 1444 H. Masuk ke dalam babak penyisihan atau 10 hari putaran pertama.

Masih bertenaga, kuat dan bertenaga seperti pada hari-hari biasanya. Mungkin karena mereka ada libur beberapa hari, sehingga Ramadhan ke 5 masih tetap ceria, semangat serta luar biasa 👍

Pembagian obat cacing

Kesehatan memang nomor 1, oleh karena itu walaupun kondisi sedang berpuasa kesehatan tetap nomor satu, untuk menjaga tubuh tetap sehat maka siswa diberikan obat cacing. Obat cacing yang diberikan dapat digunakan pada saat berbuka puasa, mau pun pada saatmaksn sahur.

Hari pertama masuk sekolah di 🌙 Ramadhan ini sungguh sangat menyenangkan. Semoga kita tetap bersama dan menjadi bersih di hari yang Fitri.

Aamiin YRA

Hari ke 3

Mikir apa bisa ya semua dilaksanakan dengan berfikir?

Sabtu 25 Maret 2023 bertepatan dengan 3 Ramadhan 1444 H. Berfikir adalah ciri dari seorang manusia, karena dengan berfikir maka menunjukan dari sisi manusia. Artinya kita sebagai manusia harus dapat bertindak dan berbuat atas fikiran, karena sesuatu yang dilakukan dengan berfikir terlebih dahulu akan mencerminkan kondisi manusia itu sendiri.

Apa yang sudah kita lakukan, sudah 3 hari ini diberi kesempatan. Kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup. Haruskah kita ditegur baru kita laksanakan?

Teguran yang bagaimana, apakah teguran ikan kepala dua belum cukup?

Selama terjadi siang dan malam, selama itu juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia ada, tapi kita butuh hal nyata bukan mimpi. Kita adalah makhluk yang lemah, walau itu hanya untuk sekedar memikirkan bagaimana cara untuk hidup lebih baik.

Hari ke 2

Hari ini Jumat 24 Maret 2023 bertepatan dengan hari ke 2 bulan Ramadhan 1444 H. Berasa semakin berat dengan gusi yang begitu sakit, jadi hari ke dua ini menjadikan hari yang teramat panjang untuk tidur. Maklum belum bisa dan faham bagaimana menghadapi gusi yang sakit ini.

Ini memang jauh dari niat awal yang sekiranya akan memperbaiki, hanya bisa diam dan menjadi penonton saja.

Mencoba berjalan di tembok

Mencoba adalah hal baik untuk belajar, karena itu bagian dari simulasi yang coba dimanifeskan dari sebuah ilmu atau ajaran yang ingin dikuasai.

Semoga apa yang kita niatkan dari awal yang memang semuanya baik akan terlaksana dengan baik. Ingatlah hidup hanya sekali jadi berbuat baik bukan sebagai pilihan akan tetapi sebagai kewajiban dan tujuan hidup.

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑